PT. INTI Diharapkan Jadi Industri Strategis Bagi Kepentingan Pertahanan
Anggota Komisi I DPR RI Junico BP Siahaan. Foto : Tiara/mr
Komisi I DPR RI secara prinsip mendukung program modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) juga untuk memenuhi kebutuhan alat peralatan pertahanan, yang mendukung kemampuan Komando Kendali Komunikasi Komputer Intelijen Pengamatan Pengintaian dan Pengenalan (K4IP) bagi TNI. Untuk keperluan inilah, PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Persero menjadi industri yang strategis yang patut untuk terus dikembangkan dan dimanfaatkan bagi kepentingan pertahanan.
Demikian dikatakan Anggota Komisi I DPR RI Junico BP Siahaan dalam sambutannya saat memimpin pertemuan tim kunjungan kerja spesifik (kunspek) Komisi I DPR RI dengan Direktur Utama PT. INTI beserta jajaran, di Kantor Pusat PT. INTI, Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/11/2019).
"Keterlibatan PT. INTI dalam pemenuhan alat peralatan pertahanan sejalan dengan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Industri Pertahanan. Dalam UU ini, PT. INTI merupakan salah satu dari industri komponen utama/penunjang dalam mengintegrasikan komponen atau suku cadang dengan bahan baku menjadi komponen utama Alat Peralatan Pertahanan," jelas politisi daerah pemilihan Jawa Barat I itu.
Untuk itu Nico menegaskan, Komisi I DPR RI bersama dengan Kementerian Pertahanan dan TNI terus melakukan kajian dan pendalaman terhadap pengadaan Alutsista yang diajukan Kementerian Pertahanan dan TNI pada tiap tahapan pembahasan anggaran.
"Hasil yang ingin dicapai melalui mekanisme pendalaman ini adalah keselarasan dan kecermatan dalam pemenuhan kebutuhan Alutsista dengan program modernisasi Alutsista pada setiap tahap Minimum Essential Force (MEF)," imbuh politisi Fraksi PDI Perjuangan ini.
Pada kesempatan yang sama Direktur Utama PT. INTI Otong Iip menuturkan sejak berkembangnya tren konvergensi antara teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi (IT), PT. INTI telah melakukan perubahan orientasi bisnis dari yang semula berbasis pure manufacture menjadi sebuah industri yang berbasis solusi kesisteman, khususnya dalam bidang sistem infokom dan integrasi teknologi.
INTI menangani solusi dan layanan jaringan tetap maupun seluler serta mengembangkan produk-produk seperti IP PBX, Network Management System (NMS), Subscriber Line Maintenance System (SLIMS), NGN Server, Video Messaging System (VMS), Perangkat Pemantau dan Pengontrol berbasis SNMP (GPA), Interface Monitoring System untuk jaringan CDMA, dan Disaster Forecasting and Warning System (Sistem Deteksi dan Peringatan Bencana Alam).
Kunjungan Kerja Spesifik Komisi I DPR RI turut diikuti oleh sejumlah Anggota Komisi I DPR RI diantaranya adalah, Mukhlis Basri (F-PDIP), Dave Akbarshah Fikarno Laksono, Bobby Adhityo Rizaldi, Ilham Pangestu, Bambang Heri Purnama (F-PG), Yan Permenas Mandenas, Fadli Zon (F-PGerindra), Muhammad Farhan (F-Nasdem), dan Al Muzzammil Yusuf (F-PKS). (tra/es)